- Penelitian global ASICS terhadap 26.000 responden menegaskan adanya hubungan antara aktif bergerak dan pikiran serta mengungkapkan keterkaitan langsung antara aktivitas fisik saat remaja dan kesehatan mental saat dewasa
- Seorang remaja yang aktif berolahraga setiap tahunnya menunjukkan skor State of Mind (Kondisi Mental dan Emosional) yang lebih tinggi saat menginjak usia dewasa. Usia 15-17 tahun tercatat sebagai tahun-tahun paling krusial untuk tetap aktif bergerak
- Namun, kini semakin banyak generasi muda yang enggan melakukan olahraga sedari awal sehingga berpotensi memengaruhi kesehatan mental mereka sekarang dan beberapa tahun akan datang
LONDON, April 09, 2024 (GLOBE NEWSWIRE) — Hari ini, ASICS mengumumkan hasil Penelitian Global State of Mind keduanya, yang membuktikan adanya hubungan positif antara olahraga fisik dan kesehatan mental serta mengungkap hubungan antara tetap aktif bergerak saat remaja dan kesehatan mental yang positif saat dewasa.
Studi yang dilakukan terhadap lebih dari 26.000 responden di 22 negara menemukan bahwa semakin sering orang berolahraga, semakin tinggi skor State of Mind mereka1. Di seluruh dunia, responden yang aktif bergerak secara rutin2 memiliki skor State of Mind rata-rata sebesar 67/100. Sebaliknya, mereka yang tidak aktif bergerak3 memiliki skor State of Mind yang lebih rendah yaitu hanya 54/100.
Lebih lanjut, penelitian ini juga mengungkap bahwa aktif secara fisik sewaktu remaja dapat secara langsung memengaruhi kondisi mental dan emosional Anda saat dewasa nantinya. Peserta yang aktif berolahraga sepanjang tahun-tahun remaja mereka melaporkan tingkat aktivitas dan skor State of Mind yang lebih tinggi saat dewasa. Temuan ini mengindikasikan bahwa tetap aktif bergerak sewaktu remaja merupakan kunci untuk membentuk kebiasaan berolahraga yang baik yang terus berlanjut hingga usia dewasa dan berdampak positif pada kesehatan mental pada usia dewasa.
Faktanya, penelitian ini juga menemukan usia 15-17 tahun sebagai tahun-tahun paling krusial untuk tetap aktif bergerak dan ketika berhenti berolahraga dapat secara signifikan memengaruhi kondisi mental Anda dalam beberapa tahun akan datang. Mereka yang rutin berolahraga pada usia 15-17 tahun ditemukan besar kemungkinan akan tetap aktif bergerak saat dewasa dan melaporkan skor State of Mind yang lebih tinggi saat dewasa (64/100 vs 61/100) dibandingkan mereka yang tidak aktif bergerak selama tahun-tahun remaja mereka.
Sebagai perbandingan, responden yang berhenti berolahraga sebelum usia 15 tahun menunjukkan tingkat aktivitas terendah dan juga skor State of Mind terendah saat dewasa. 30% responden ternyata tetap tidak aktif bergerak saat dewasa. Mereka mengakui mengalami kondisi seperti 11% kurang fokus, 10% kurang percaya diri, 10% kurang kalem, dan 10% kurang tenang dibandingkan mereka yang dapat berolahraga selama masa remaja.
Faktanya, setiap tahun seorang remaja yang tetap rutin aktif berolahraga menunjukkan skor State of Mind yang lebih tinggi saat dewasa. Mereka yang berhenti berolahraga sebelum usia 15 tahun menunjukkan skor State of Mind yang 15% lebih rendah dari skor rata-rata global. Sementara itu, penurunan aktivitas fisik pada usia 16-17 tahun dan sebelum usia 22 tahun mengurangi skor rata-rata masing-masingnya sebesar 13% dan 6%.
Penelitian ini juga mengungkapkan temuan yang mengkhawatirkan yaitu kesenjangan generasi olahraga, dengan semakin banyak generasi muda saat ini yang menjadi kurang aktif bergerak. 57% responden dari Silent Generation (usia 78 tahun ke atas) mengaku aktif bergerak setiap harinya sewaktu remaja dibandingkan dengan hanya 19% Gen Z (berusia 18-27). Temuan ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan yaitu semakin banyaknya generasi muda yang berhenti melakukan olahraga lebih awal dibandingkan beberapa generasi sebelum mereka.
Di seluruh dunia, anggota Gen Z memiliki skor State of Mind terendah dengan skor rata-rata 62/100 dibandingkan dengan Generasi Baby Boomers yaitu 68/100 dan Silent Generation yaitu 70/100.
Profesor Brendon Stubbs, ketua peneliti di bidang olahraga dan kesehatan mental dari King’s College London, mengatakan: “Penurunan dalam tingkat aktivitas dari responden berusia muda pada usia krusial merupakan hal yang mengkhawatirkan, terutama karena penelitian ini menunjukkan adanya keterkaitan ini dengan kondisi kesehatan yang lebih rendah saat dewasa”.
Gen Z di seluruh dunia telah menunjukkan skor State of Mind yang terendah (62/100) dibandingkan dengan Silent Generation (70/100) sehingga hal ini dapat sangat berdampak pada kesehatan mental mereka di masa mendatang di seluruh dunia.”
Tomoko Koda, Managing Executive Officer untuk ASICS, mengatakan: “ASICS didirikan dengan berlandaskan keyakinan bahwa olahraga dan bergerak aktif tidak hanya bermanfaat untuk tubuh, tetapi juga untuk kondisi mental dan emosional. Itulah alasan kami dijuluki ASICS: ‘Anima Sana in Corpore Sano’ atau ‘Pikiran yang Sehat dalam Tubuh yang Sehat’. Hasil dari penelitian global State of Mind kedua kami menunjukkan betapa pentingnya bagi anak muda untuk bergerak aktif dan dampak positif yang mereka akan rasakan bagi kondisi mental dan emosionalnya untuk tahun-tahun yang akan datang. Di ASICS, kami berkomitmen untuk mendukung dan menginspirasi orang banyak agar aktif bergerak untuk mendapat manfaat kesehatan mental positif seumur hidup mereka.”
Untuk mengetahui selengkapnya, kunjungi:
https://www.asics.com/us/en-us/mk/stateofmindstudy2024
CATATAN UNTUK EDITOR
Tentang Penelitian State of Mind ASICS 2024
Penelitian State of Mind 2024 diadakan antara tanggal 17 November – 21 Desember 2023 dengan tujuan mencari tahu hubungan antara olahraga dan State of Mind (Kondisi Mental dan Emosional) di seluruh dunia.
Lebih dari 26.000 responden mengikuti survei ini di 22 pasar termasuk Australia, Brasil, Kanada, Chile, Tiongkok, Kolombia, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Malaysia, Belanda, Arab Saudi, Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Thailand, UEA, dan AS. Setiap sampel pasar merupakan representatif secara nasional berdasarkan usia dan gender.
1Skor State of Mind ASICS dari total 100, dihitung berdasarkan skor rata-rata akumulatif di sepuluh sifat kognitif dan emosional – positif, puas, santai, fokus, tenang, tangguh, percaya diri, waspada, kalem, bersemangat.
2aktivitas fisik selama 150 menit atau lebih per minggu (sebagaimana ditetapkan oleh Sport England).
3Aktivitas fisik kurang dari 30 menit per minggu (sebagaimana ditetapkan oleh Sport England).
Anima Sana In Corpore Sano, yang berarti “Pikiran yang Sehat dalam Tubuh yang Sehat,” adalah frasa Latin kuno yang menjadi asal nama ASICS dan menjadi landasan dasar merek ini hingga sekarang. Perusahaan ini didirikan lebih dari 60 tahun lalu oleh Kihachiro Onitsuka serta kini merupakan perancang dan produsen terkemuka untuk sepatu lari dan alas kaki, pakaian, dan aksesori olahraga lainnya. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi www.asics.com.
Desain stripe yang ada di kedua sisi sepatu ASICS® merupakan merek dagang terdaftar dari ASICS Corporation.
Foto yang menyertai pengumuman ini dapat diakses di http://www.globenewswire.com/NewsRoom/AttachmentNg/25d28040-7b04-44cb-a421-97418e91c297